Friday, June 29, 2018

Seorang Guru SD Dipecat lewat WA karena Beda Pilihan dalam Pilkada Jadi Viral, Pihak Sekolah Beri Penjelasan

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang pria pemilik akun Facebook Andriyanto Putra Valora membuat viral kabar pemecatan istrinya, Robiatul Alawiyah (28).
Andriyanto mengunggah percakapan grup WhatsApp yang menyatakan Robiatul dikeluarkan dari sekolah karena beda pilihan.
Guru SD di Jatisari, Jatiasih, Bekasi itu dipecat karena memiliki pilihan yang berbeda dengan pihak sekolah dalam Pilkada 2018 di Jawa Barat.
Robiatul dikabarkan tak mengikuti arahan pihak yayasan untuk mencoblos pasangan calon gubernur tertentu.

Namun, dilansir Tribun-Video.com dari WartakotaLive.com, pihak sekolah membantah adanya pemecatan itu.
"Jadi sampai saat ini dengan lapang dada para pimpinan kami sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, tadi pagi Alhamdulillah semua sudah memutuskan bahwa semua ini sudah tidak akan ada lagi masalah, sudah meminta maaf kedua belah pihak jadi kita anggap semua sudah selesai," tutur Tri, seorang guru di sekolah tersebut saat ditemui Wartakotalive.com, pada Jumat (29/6/2018).
Ia mengaku bahwa yang terjadi hanyalah salah paham dan salah ucap akibat kondisi yang lelah setelah banyaknya acara sekolah.


"Ya itu kembali lagi, itu hanya kesalahpahaman kata, makanya kan biasanya kalau komunikasi di Whatsapp itu banyak orang salah paham, lebih baik memang komunikasi itu tatap langsung, hindari aja deh komunikasi lewat WA," tegasnya.
"Tidak ada niatan seperti itu, mungkin karena kita memang sedang menghadapi abis ujian, banyak event-event sebelumnya di sekolah kemudian baru pulang kampung juga mungkin semuanya jadi dalam kondisi lelah ada salah ucap ada salah kata itu wajar wajar saja semua orang bisa dalam posisi seperti itu dan itu tidak ada rencana atau kata terucap sebuah keputusan yang sepihak gak ada sebenernya," lanjutnya.
Pihaknya juga menepis kabar soal adanya paksaan dari sekolah untuk memilih pasangan tertentu.
"Kita tidak ada arahan, maksudnya tidak ada paksaan memilih hanya memang itu semua kembali lagi ke diri kita kita mau pilih apa kalau memang kita mau pilih nomor 1, 2, 3, atau 4 itu sudah hak kita tidak ada yang di haruskan dan dipaksankan untuk memilih," jelasnya.
Sementara itu, Robiatul membenarkan kabar yang viral itu, tapi mengaku sudah berdamai.
Ia menyebutkan bahwa pihak yayasan telah mengaku salah, lalai, dan meminta maaf.
Kedua pihak tersebut pun kini telah sepakat berdamai.
"Viral tersebut memang benar adanya. Tapi tadi pagi dari pihak yayasan sudah ada yang datang ke rumah saya, mereka sudah mengakui bahwa itu kelalaian dari mereka, mereka sudah minta maaf, mereka mengakui bahwa mereka salah, dan dari pihak kami pun dari keluarga besar saya, dari saya pribadi pun sudah memaafkan hal tersebut. Dan kita sudah islah kita sudah damai, dan saya berharap masalah ini tidak menimbulkan masalah yang baru. Kita sudah berdamai kita sudah baik-baik saja," ujarnya saat ditemui di rumahnya yang tidak jauh dari lokasi sekolah, di RT 01 RW 03 Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih, Jumat (29/6/2018).

No comments:

Post a Comment