TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Tim Basarnas gabungan mulai melakukan pengangkatan jasad korban KM Sinar Bangun, Jumat (29/6/2018) pagi.
Pengangkatan ini menggunakan tali dan alat berat menggunakan kapal feri.
Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto memastikan gambar jenazah yang terekam robot Remotely Operated Vehicle (ROV) merupakan korban KM Sinar Bangun.
Ia memastikan tali, kursi, dan sepeda motor yang terekam merupakan milik KM Sinar Bangun.
"Yang kemarin kita temukan kan jelas. Sudah kita lihat dengan jelas. Saya sudah melihat di monitor itu. Hari ini kita lanjutkan lagi. Sekarang kita memikirkan cara menariknya dan evakuasi. Saya mohon doa restu dari seluruh masyarakat," ujarnya sebelum melakukan operasi di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun.
"Ada delapan sampai 10 yang kelihatan. ROV melihat hanya sampai 2 meter saja. Kalau kapal hitam saja tapi tali-talinya jelas. Kalau kapalnya tak pecah tapi utuh. Bahwa ROV jarak pandang 2 meter. Harus dekat sekali," tambahnya.
Nugroho mengungkapkan posisi jenazah berada di kedalaman 455 meter.
Nugroho juga menerima bantuan lembaga mana saja yang ikut memberikan ide untuk mengkait jenazah.
"Jenazah terpisah dari kapal. Intinya kita angkat jenazah dulu. Kita meminta bantuan dari lembaga lain. Kalau ada generasi muda yang memberikan ide, silakan," katanya.
Saat disinggung tentang mayat yang tidak mengapung seperti di dalam gambar, Nugroho menilai suhu yang dingin di dasar danau membuat tidak mengapung.
"Suhu dingin. Pembusukan butuh waktu yang lama, sehingga nggak naik ke atas," katanya.
(tmy/tribun-medan.com)
(tmy/tribun-medan.com)
No comments:
Post a Comment